Bahasa Irires merupakan bahasa yang dipakai oleh masyarakat di daerah Manukwari Papua Barat dan hanya digunakan oleh sebagian kecil komunitas saja. Sangat sedikit referensi yang saya dapatkan tentang bahasa ini yang menandakan sedikitnya orang yang mengenal tentang bahasa Irires ini. Disini saya mencoba menganalisis secara sederhana dari kosa kata yang terdapat dalam bahasa ini secara fonetik.
Pada dasarnya bunyi bahasa dibagi menjadi 3 kelas bunyi utama yaitu konsonan, vokal dan semivokal atau semi konsonann.
Artikulasi Konsonan
Bunyi yang dihasilkan dengan mengatupkan daerah bibir (labial), gigi (dental), gusi (alveolar), langit-langit keras (palatal), langit-langit lunak (velum dan velar), anak tekak (uvular), pangkal kerongkongan (pharynx), dan glotis (glottal).
Tempat artikulasi
Bilabial ([p], [b], dan [m]
Bunyi ini terdapat pada kata:
‘acemap’ ‘baik’ [acemap] [p]
‘arup’ ‘bawa’ ‘hanyut’ [arup] [p]
‘afmem’ ‘panas’ [afmem] [m]
‘memag’ ‘gunung’ [memag] [m]
‘atim’ ‘tangan’ [atim] [m]
‘acum’ ‘hidung’ [acum] [m]
‘mem’ ‘burung’ [mem] [m]
‘afap’ ‘nama’ [afap] [p]
‘aredim’ ‘sambung’ [aredim] [m]
Labio-dental [f] dan [v]
Bunyi ini terdapat pada kata:
‘idif’ ‘saya’ [idif] [f]
‘memef’ ‘kita’ [memef] [f]
‘kef’ ‘ini’ [kef] [f]
‘nef’ ‘orang’ [nef] [f]
‘aguf’ ‘darah’ [aguf] [f]
Alveolar [t] [d][s] [z] [l] [n]
Bunyi ini terdapat pada kata:
‘aromat’ ‘banyak’ [aromat] [t]
‘akat’ ‘tanduk’ [akat] [t]
‘adet’ ‘mata’ [adet] [t]
‘ot’ ‘berdiri’ ‘bangun’ [ot] [t]
‘at’ ‘beri’ [at] [t]
‘acot’ ‘berkata’ [acot] [t]
‘ahit’ ‘hitam’ [ahit] [t]
‘mot’ ‘malam’ [mot] [t]
‘amewed’ ‘jantung’ [amewet] [t]
‘atkon’ ‘adik’ [atkon] [t] [n]
‘ed’ ‘tenggelam’ ‘masuk’ [ed] [d]
‘afed’ ‘sungai’ [afed] [d]
‘adan’ ‘terang’ [adan] [d]
‘ois’ ‘semua’ [ois] [s]
‘afes’ ‘lemak’ [afes] [s]
‘awis’ ‘kepala’ [awis] [s]
‘asun’ ‘lama’ [asun] [s]
‘kelapa’ ‘kelapa’ [kelapa] [l]
‘afon’ ‘gigi’ [afon] [n]
‘anin’ ‘datang’ [anin] [n]
‘akan’ ‘bapa’ [akan] [n]
‘adawin’ ‘nenek’ [adawin] [n]
‘afan’ ‘baru’ [afan] [n]
Palatal [c] [j] [y] [ɲ]
Bunyi ini terdapat pada kata:
‘acum’ ‘hidung’ [acum] [c]
‘mec’ ‘anjing’ [mec] [c]
‘afoc’ ‘kulit’ [afoc] [c]
‘moc’ ‘hujan’ [moc] [c]
‘acemap’ ‘baik’ [acemap] [c]
‘ac’ ‘pahit’ [ac] [c]
‘afaj’ ‘perempuan’ [afaj] [j]
‘afej’ ‘bulu’ [afej] [j]
‘ej’ ‘minuman’ [ej] [j]
‘aj’ ‘berjalan’ [aj] [j]
‘oj’ ‘turun’ [oj] [j]
‘ouj’ ‘patah’ [ouj] [j]
‘kiei’ ‘itu’ [kiey] [y]
‘angei ‘kecil’ [angey] [y]
‘afei’ ‘daun’ [afey] [y]
‘afufun’ ‘dingin’ [ayec] [y]
‘makey’ ‘haus’ [makey] [y]
Velar [k] [g] [ɲ]
Bunyi ini terdapat pada kata:
‘kiei’ ‘itu’ [kiey] [k]
‘makey’ ‘haus’ [makey] [k]
‘akan’ ‘bapa’ [akan] [k]
‘kef’ ‘ini’ [kef] [k]
‘arfik’ ‘dua’ [arfik] [k]
‘akad’ ‘tanduk’ [akad] [k]
‘atkon’ ‘adik’ [atkon] [k]
‘ok’ ‘naik’ [ok] [k]
‘akir’ ‘kosong’ [akir] [k]
‘asimsik’ ‘kotor’ [asimsik] [k]
‘akui’ ‘cabut’ [akui] [k]
‘atkas’ ‘kakak’ [atkas] [k]
‘agou’ ‘panjang’ [agow] [g]
‘aguf’ ‘darah’ [ aguf] [g]
‘eg’ ‘dengar’ [eg] [g]
‘aug’ ‘putus’ [aug] [g]
Labio-velar [w]
Bunyi ini terdapat pada kata
‘awer’ ‘siapa’ [awer] [w]
‘agou’ ‘panjang’ [agow] [w]
‘mewis’ ‘pasir’ [mewis] [w]
‘ouw’ ‘asap’ [ouw] [w]
‘mow’ ‘tanah’ [mow] [w]
‘adawin’ ‘nenek’ [adawin] [w]
‘akuw’ ‘bakar’ [akuw] [w]
Kelas vokal
Pada dasranya kelas vokal ini dibagi menjadi 2 jenis yaitu; vokal dasar atau ‘vokal’ saja yng tidak menunjukkan adanya perubahan kualitas bunyi dalam satu suku kata yang sama, sementara diftong merupakan adanya perubahan bunyi yang dapat dipersepsi dengan mudah (Suhendra Yusuf:1998).
Vokal
Dapat kita temukan pada kata
‘kef’ ‘ini’ [kef] [e]
‘mec’ ‘anjing’ [mec] [e]
‘mem’ ‘burung’ [mem] [e]
‘ar’ ‘berenang’ [ar] [a]
‘ot’ ‘berdiri’ [ot] [o]
‘gur’ ‘tidak’ [gur] [u]
Untuk bunyi diftong tidak terdapat pada daftar kosa kata irires.
Kesamaan bunyi
Ada beberapa kata yang memiliki kesamaan bunyi, yaitu:
[afoy] [afon] [afow] [afoc] [afog] [afor]
[afes] [afej] [afey] [apew] [awer] [atew]
[bou] [ouw] [ouj] [mow]
[aug] [auwg]
[kef] [nef]
[at] [ac] [ar] [ask] [akh]
[et] [ej] [ek] [eg] [ed]
[og] [or] [of] [ot] [oj] [ouj]
Dari analisis singkat diatas dapat disimpulkan bahwa dalam bahasa irires tidak terdapat bunyi [z], [v], [b], [ɲ], [ɳ], dan [th]. Terdapat juga beberapa kata yang sama tapi memiliki arti yang berbeda seperti dalam kata: ‘ed’ selain memiliki arti ‘masuk’ juga bisa berarti ‘tenggelam’, ‘or’ memiliki arti ‘pegang’ dan ‘ambil’, ‘arup’ memiliki arti ‘hanyut’ dan ‘bawa’, ‘afor’ yang berarti ‘benih’ dan ‘hati’.
0 komentar:
Posting Komentar