PENDIDIKAN KESEHATAN
Batasan
PENDIDIKAN:
|
INPUT : sasaran pendidikan (individu,
kelompok, masyarakat), pendidik.
PROSES : upaya yang direncakan untuk
mempengaruhi orang lain
OUT PUT : melakukan apa yang diharapkan/perilaku
PENDIDIKAN
KESEHATAN:
- merupakan bagian dari keseluruhan upaya kesehatan (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) yang menitikberatkan pada upaya untuk meningkatkan perilaku hidup sehat.
- Adalah upaya agar masyarakat berperilaku atau mengadopsikan perilaku kesehatan dengan cara persuasi, bujukan, himbauan, ajakan, memberi informasi, memberi kesadaran dan sebagainya.
- Upaya agara perilaku individu, kelompok dan masyarakat mempunyai pengaruh positif terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan.
- Secara konsep: penkes merupakan upaya mempengaruhi/mengajak orang lain (individu, keompok, masyarakat) agar berperilaku hidup sehat.
- Secara operasional: penkes adalah semua kegiatan untuk memberikan/ meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktek masyarakat dalam memelihara dan meingkatkan kesehatannya.
(Blum, 1974)
mengatakan bahwa status kesehatan dipengaruhi oleh 4 faktor, berdasarkan
hirarkinya adalah sebagai berikut:
- lingkungan (fisik, sosial, budaya)
- perilaku
- pelayanan kesehatan
- herediter
Pendidikan
kesehatan merupakan bentuk intervensi utama terhadap perilaku, akan tetapi 3
faktor yang lain juga memerlukan intervensi pendidikan kesehatan.
OUT PUT
pendidikan kesehatan adalah perilaku kesehatan, atau perilaku untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan yang kondusif.
Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan:
- Pendidikan kesehatan pada aspek promotif
- Pendidikan kesehatan pada aspek preventif
- Pendidikan kesehatan pada aspek kuratif
- Pendidikan kesehatan pada aspek rehabilitatif.
Tempat Pelaksanaan :
- Pendidikan kesehatan pada keluarga
- Pendidikan kesehatan pada sekolah
- Pendidikan kesehatan pada tempat kerja
- Pendidikan kesehatan pada tempat umum
- Pendidikan kesehatan pada instansi pelayanan kesehatan.
Metode Pendidikan Kesehatan
- individual
- bimbingan dan konseling
- wawancara
- kelompok
- kelompok besar: kegiatan cermah dan seminar
- kelompok kecil: diskusi kelompok, curah pendapat, bola salju, kelompok2 kecil, bermain peran (role play), simulasi, dsb.
- massa
- ceramah umum
- pidato
- media (elektronik, cetak dan out door)
Media
Media pendidikan
adalah alat (saluran) yang digunakan untuk penyampaian pesan. Manusia menggunakan
indra untuk berinteraksi dengan lingkungannya sehingga untuk mempengaruhi
interaksi tersebut digunakanlah berbagai media. Semakin banyak indra yang
digunakan untuk menerima suatu pesan maka akan semakin mudah pesan itu
diterima/dipahami.
|
|
|
Dari kerucut
tersebut dapat dilihat bahwa lapisan paling bawah adalah benda asli dan yang
palinga atas adalah kata-kata. Hal ini berarti dalamproses pendidikan, benda
asli memiliki intensitas yang paling kuat/besar untuk mempersepsikan pesan yang
disampaikan.
Jenis media yang
sering digunakan:
a.
media cetak
booklet, leaftlet, flyer (selebaran), flip chart (lembar balik), rubrik,
poster, foto, spanduk, umbul-umbul.
b.
media elektronik
TV, radio, video, slide, film strip, dll
c.
media papan (billboard)
poster, pamplet, baleho, dll
d.
media peraga
alat tiruan seperti pantom, boneka, dami, dan instrumen lainnya. Atau
benda asli.
Analisis Perilaku Kesehatan
Pengkajian
Sebelum
pendidikan kesehatan diberikan, lebih dulu dilakukan pengkajian/analisis
terhadap kebutuhan pendidikan dengan mendiagnosis penyebab masalah kesehatan
yang terjadi. Hal ini dilakukan dengan melihat faktor2 yang mempengaruhi
perilaku kes.
Lawrence Green
(1980), perilaku dipengaruhi oleh 3 faktor:
- faktor pendukung (predisposing factors), mencakup:
pengetahuan, sikap, tradisi, kepercayaan/keyakinan, sistem nilai,
pendidikan, sosial ekonomi, dsb.
- faktor pemungkin(enambling factors), mencakup:
fasilitas kesehatan, mis: spal, air bersih, pembuangan sampah, mck, makanan
bergizi, dsb. Termasuk juga tempat pelayanan kesehatan seperti RS, poliklinik,
puskesmas, rs, posyandu, polindes, bides, dokter, perawat dsb.
- faktor penguat (reinforcing factors), mencakup:
sikap dan perilaku: toma, toga, petugas kes. Kebijakan/peraturan/UU, LSM.
Informasi
tersebut dapat diperoleh melalui kegiatan :
- Observasi
- Wawancara
- Angket/quesioner
- Dokumentasi
Jenis informasi
yang diperlukan dalam pengkajian antara lain:
- pentingnya masalah bagi individu, kelompok dan masyarakat yang dibantu
- masalah lain yang kita lihat
- masalah yang dilihat oleh petugas lain
- jumlah orang yang mempunyai masalah ini
- kebiasaan yang dapat menimbulkan masalah
- alasan yang ada bagi munculnya masalah tersebut
- penyebab lain dari masalah tersebut.
Tujuan pengkajian
- Untuk mengetahui besar, parah dan bahayanya masalah yang dirasakan.
- Menentukan langkah tepat untuk mengatasi masalah.
Memahami masalah
- Mengapa muncul masalah
- Siapa yang akan memecahkan masalah dan siapa yang perlu dilibatkan
- Jenis bantuan yang akan diberikan
Perencanaan Pengajaran
Langakah-langkah Membuat SAP dan Perencanaan
Pengajaran
GBPP:
Merupakan
rumusan tujuan dan pokok-pokok isi pendidikan. Di dalamnya tertulis
komponen-komponen sebagai berikut:
1.
Tujuan Instruksional Umum (TIU)
TIU atau tujuan akhir : berisi kompetensi
umum yang diharapkan dapat dikuasi, didemonstrasikan, atau ditampilkan oleh
individu/keluarga/masyarakat setelah selesai penyampaian satu pokok bahasan
Rumusan penulisan TIU : kata kerja + objek
(kompetensi)
Contoh:
setelah mengikuti materi ini, klien dapat :
melakukan
perawatan lukan sendiri
kata kerja objek
2.
Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
TIK atau tujuan pembelajaran: berisi kompetensi khusus yang akan dicapai
oleh individu/ keluarga/masyarakat setelah mengikuti satu materi pendidikan.
Kompetensi tersebut merupakan jabaran dari TIU. Berbeda dengan TIU,
kompetensi pada TIK dimulai dengan jenjang yang lebih rendah dan lingkup yang
lebih sempit.
Rumusan dalam TIK mengandung 4 unsur:
Sasaran + kata kerja dan objek + kondisi + tingkat penguasaan
Contoh:
Klien S
+ dapat menjelaskan konsep luka + minimal + 80%
S kk o k tp
3.
Topik atau Pokok Bahasan
topik atau pokok bahasan merupakan judul yang mencerminkan isi materi
pendidilkan yang konsisten dengan setiap TIK. Untuk menemukan pokok bahasan ini
anda harus membaca unsur objek dalam TIK. Unsur
objek dalam TIK menunjukkan pokok bahasan. TIK yang baik, hanya mengandung
satu unsur objek.
Contoh: KONSEP LUKA
4.
Sub Pokok Bahasan.
Sub pokok bahasan atau sub topik adalah sub judul yang mencerminkan
rincian materi pendidikan yang konsisten dengan pokok bahasan.
Contoh: 1. penegertian luka
2. penyebab luka,
dst
5.
Estimasi waktu yang dibutuhkan dalam mengajarkan
materi setiap sub pokok bahasan.
Estimasi waktu merupakan perkiraan waktu (dalam satuan menit) yang
dibutuhkan pendidik untuk menyampaikan/mengajarkan materi pendidikan untuk
setiap sub pokok bahasan. Estimasi waktu ini penting dilakukan untuk
memperkirakan berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam penyampaian seluruh materi.
6.
Sumber Kepustakaan.
Merupakan buku-buku atau sumber materi lain (majalah, koran, jurnal,
internet, dll) yang dijadikan referensi dalam setiap pokok bahasan atau sub pokok bahasan.
SAP (Satuan Acara Pengajaran)
Kerangka SAP
- menentukan prioritas masalah
prioritas masalah ditentukan berdasarkan hirarki kebutuhan maslow
- mengidentifikasikan area/pesan pokok
sesuaikan dengan pokok bahasan dan sub pokok bahasan
- menentukan tujuan
tujuan disusun berdasarkan TIU/TIK
- menentukan sasaran
Sasaran berupa Individu, Keluarga/Kelompok, Masyarakat
- menentukan isi
merupakan materi pendidikan yang akan disampaikan, sesuai dengan TIK.
- menetukan metoda
metoda pembelajaran harus disesuaikan dengan sasaran dan aspek
(pengetahuan, sikap, keterampilan) yang ingin dicapai. Sesuaikan juga dengan sumber
daya yang tersedia.
- menentukan media
media yang digunakan harus sesuai dengan sasaran, tingkat pendidikan,
aspek yang ingin dicapai, metoda yang dipakai dan sumber daya yang ada.
- menentukan rencana kegiatan
terdiri dari
a.
pendahuluan: mempersiapkan segala alat dan bahan
yang diperlukan untuk pelaksanaan pendidikan, menjelaskan maksud program dan
tujuannya.
b.
Penyajian: penyampaian pesan sesuai metoda dan
media yang digunakan.
c.
Penutup: menguji keberhasilan penyampaian pesan
dan tindak lanjut.
- menentukan evaluasi
Evaluasi merupakan proses penilaian terhadap keberhasilan program
pendidikan dengan melihat perubahan yang terjadi pada aspek pengetahuan, sikap
dan keterampilan sesuai dengan rancangan TIK/TIU yang telah disusun sebelumnya.
Alat ukur yang digunakan untuk mengevaluasi kebersahilan tersebut dapat
berupa : kuesioner, Lembar observasi (daftar cheklis), wawancara, dokumentasi.
CONTOH FORMAT
SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)
PENDIDIKAN KESEHATAN
MASALAH
KESEHATAN SESUAI PRIORITAS
1.
……………………………………………………………………………………………………
2.
……………………………………………………………………………………………………
3.
……………………………………………………………………………………………………
4.
dst
Masalah
1.
A.
Area / pesan pokok : ………………………………………………………………….
B.
Tujuan Pendidikan
TIU :
………………………………………………………………….
TIK :
……………………………………………………………….....
C.
Sasaran :
………………………………………………………………….
D.
Hari/tanggal :
………………………………………………………………….
E.
Tempat :
………………………………………………………………….
F.
Pelaksana :
………………………………………………………………….
G.
Waktu (durasi) :
………………………………………………………………….
H.
Isi / Materi :
……………………………………………………………….....
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………,
dst…
I.
Metoda pendidikan : ………………………………………………………………..
J.
Media yang digunakan : ………………………………………………………………..
K.
Rencana kegiatan :
Tahap
Kegiatan
|
Kegiatan
Pengajar
|
Kegiatan
Sasaran
|
Waktu
|
Pendahuluan
|
|
|
|
Penyajian
|
|
|
|
Penutup
|
|
|
|
E.
Evaluasi :
………………………………………………………………..
F. lampiran
materi selengkapnya.
Contoh SAP:
Contoh SAP:
TEKNIK PERAWATAN PAYUDARA SELAMA MENYUSUI
1.
Pokok Bahasan :
Perawatan Ibu Post Partum
2.
Sub Pokok Bahasan : Perawatan Payudara Selama Hamil
a.
Waktu :
30 menit
b. Sasaran : Ibu bersalin (individu)
c. Hari
/ tanggal : 29 Januari 2007
d. Tempat : ruang cempaka, RSB
Lhokseumawe
e.
Pelaksana :
Perawat dinas pagi (nama:…………..……..)
3.
Tujuan Instruksional Umum:
Setelah
Penkes ini diharapkan klien mengetahui dan mampu melakukan perawatan payudara
sendiri dengan baik
4.
Tujuan instruksional Khusus:
Setelah mendapatkan penkes ini, klien diharapkan:
a.
mengerti maksud perawatan payudara
pascapersalinan
b.
mengerti tentang tujuan perawatan payudara
pascapersalinan
c.
memahami cara perawatan payudara pascapersalinan
dengan benar.
d.
Mau melakukan perawatan payudara pascapersalinan
secara rutin.
5.
Materi:
a.
Pengertian Perawatan Payudara Pascapersalinan
b.
Tujuan Perawatan Payudara Pascapersalinan
c.
Teknik Perawatan Payudara Pascapersalinan
6.
Metoda:
a.
Ceramah
b.
Tanya-jawab
c.
Demonstrasi
7.
Media:
- Gambar
- Alat Peraga (panthom payudara)
8.
Kegiatan Belajar :
- Memberi salam
- Menyampaikan informasi tentang pendidikan kesehatan
- Menyampaikan strategi pembelajaran
- Menyampaikan materi
- Melakukan Demonstrasi
- Memberikan kesempatan kepada klien untuk bertanya
- Memberikan kesempatan kepada kllien untuk melakukan demonstrasi
- Evaluasi
9.
Evaluasi:
a. pertanyaan
tentang materi (apa, untuk apa dan bagaiman merawat payudara)
b. observasi
untuk melihat apakah dilakukan perawatan payudara secara rutin.
0 komentar:
Posting Komentar