Metode Penelitian
Pendidikan Di Sekolah Dasar
Metode penelitian,
secara umum diartikan sebagai cara ilmiah dalam memperoleh dan menganalisis
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Jika anda perhatikan pernyataan di
atas, maka setidaknya akan anda jumpai empat kata kunci yang perlu
diperhatikan; yaitu : cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan tertentu. Cara
ilmiah dapat diartikan suatu kegiatan penelitian yang didasarkan pada
cirri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional berarti
suatu kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang logis, masuk
akal,sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris, artinya cara-cara
yang dilakukan dalam penelitian tersebut dapat diamati, dilihat dengan
menggunakan indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui
cara-cara yang ditempuh atau dilakukan. (Anda dapat membedakan dengan cara-cara
yang tidak ilmiah, misalnya mencari anak yang hilang di hutan atau mencari
mobil yang hilang dengan cara datang keparanormal, ingin menjadi kepala sekolah
atau lulus ujian datang ke dukun dan sejenisnya ). Sistemtis artinya, proses
atau prosedur yang digunakan dalam penelitian tersebut menggunakan
langkahlangkah tertentu yang bersifat logis.
Data yang diperoleh
melalui kegiatan penelitian tersebut adalah data empiris (teramati) yang mempunyai
kriteria tertentu, yaitu valid, artinya menunjukan derajad ketepatan antara
data yang sebenarnya terjadi pada obyek penelitian dengan data jumlah data yang
dikumpulkan oleh peneliti. Sebagai contoh: pada suatu provinsi tertentu
terdapat sejumlah 2000 anak yang tidak lulus ujian nasional, sementara seorang
peneliti melaporkan hasil penelitiannya jauh di atas atau di bawah 2000. Data
yang dilaporkan peneliti peneliti tersebut tidak valid. Demikian pula jika
peneliti melihat suatu obyek penelitian berwarna merah, tetapi dilaporkan warna
hijau. Seorang peneliti melihat ada seorang murid SD sedang menangis, kemudian
ia membuat kesimpulan bahwa murid SD tersebut sedang sedih, padahal murid
tersebut menangis karena senang memperoleh rangking terbaik di kelasnya. Data
yang dilaporkan oleh peneliti bahwa warna merah dilaporkan hijau, murid
menangis karena senang dilaporkan sedih, adalah merupakan data yang tidak
valid. Untuk mendapatkan data yang valid dalam suatu penelitian sering
mengalami kesulitan, oleh karena itu data yang telah berhasil dikumpulkan
sebelum diketahui validitasnya , dapat diuji melalui pengujian reliabelitas dan
obyektivitasnya. Pada umumnya apabila suatu data itu sudah reliable dan
obyektif, maka kecenderungan data tersebut akan valid.
Data yang sudah valid
dapat dipastikan reliable dan obyektif. Reliabel berkenaan dengan derajad
konsistensi / keajegan data dalam interval waktu tertentu. Sebagai contoh pada
hari pertama interview, sumber data mengatakan bahwa jumlah siswa yang tidak
lulus Ujian Nasional sebanyak 2000 siswa, maka besok atau lusa pun sumber data
tersebut jika ditanya tentang jumlah siswa yang tidak lulus akan mengatakan
bahwa jumlah siswa yang tidak lulus sebanyak 2000 siswa. Demikian pula apabila
kemarin sumber data mengatakan bahwa sebab ketidak lulusan siswa karena gurunya
tidak kompeten, maka besok atau lusa sumber data juga akan mengatakan jawaban
yang sama(guru tidak kompeten).
Obyektivitas
berkenaan dengan interpersonal agreement (kesepakatan yang menyangkut banyak
orang). Apabila banyak orang yang menyatakan bahwa kegagalan bangsa Indonesia
dalam membangun sumber daya manusia karena lemahnya sektor pendidikan, maka
data tersebut adalah obyektif.
Data yang reliabel belumlah tentu valid. Sebagai contoh: Kepala Sekolah Dasar sering menyatakan bahwa lulusannya tidak banyak yang melanjutkan ke Sekolah Lanjutan Pertama karena faktor ekonomi orang tua. Hal ini diucapkan secara konsisten tetapi berbohong, sehingga data tersebut terlihat reliable (konsisten) tetapi tidak valid. (padahal sebenarnya siswa tidak melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama karena lulusannya kurang kompeten; sudah berusaha mendaftar tetapi tidak diterima).
Data yang reliabel belumlah tentu valid. Sebagai contoh: Kepala Sekolah Dasar sering menyatakan bahwa lulusannya tidak banyak yang melanjutkan ke Sekolah Lanjutan Pertama karena faktor ekonomi orang tua. Hal ini diucapkan secara konsisten tetapi berbohong, sehingga data tersebut terlihat reliable (konsisten) tetapi tidak valid. (padahal sebenarnya siswa tidak melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama karena lulusannya kurang kompeten; sudah berusaha mendaftar tetapi tidak diterima).
Data yang obyektif
juga belum tentu valid, misalnya sebagian besar dari kelompok orang menyatakan
bahwa Si A adalah siswa yang paling malas belajar di sekolah, dan hanya
sebagian kecil orang yang menyatakan bahwa si A rajin. Padahal yang benar
justru yang hanya sebagian kecil yang menyatakan bahwa A adalah siswa yang
rajin. Pernyataan sekelompok besar tersebut obyektif (disepakati banyak orang)
tetapi tidak valid.
Tujuan Penelitian
Setiap penelitian
memiliki tujuan tertentu. Secara umum tujuan penelitian adalah mencari
kebenaran yang dapat dikategorikan menjadi tiga macam yaitu: penemuan,
pembuktian dan pengembangan / peningkatan / perbaikan. Penemuan berarti data
penelitian yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul-betul baru
yang sebelumnya belum pernah diketahui. Pembuktian, berarti data yang diperoleh
dari penelitian tersebut digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan
terhadap informasi atau pengatahuan tertentu, dan Pengembangan/Pengingkatan/
Perbaikan berarti data yang diperolaeh dari penelitian tersebut digunakan untuk
memperbaiki, memperdalam pengetahuan yang sudah ada.
Penelitian pendidikan
dapat bersifat penemuan, pembuktian dan peningkatan. Penelitian pendidikan yang
bersifat penemuan misalnya, menemukan suatu metoda mengajar matematika yang
efektif, efisien dan menyenangkan; menggunakan media pembelajaran yang tepat;
Sistem evaluasi; Menemukan criteria guru Sekolah Dasar yang professional dan
lain sebagainya. Penelitian pendidikan yang bersifat pengembangan, misalnya :
mengembangkan metoda mengajar yang telah ada sehingga akan lebih efektif,
Penerapan system evaluasi yang lebih tepat.
Penelitian pendidikan
yang bersifat pembuktian, misalnya membuktikan keragu-raguan terhadap
metode mengajar yang dilakukan orang lain apakah akan efektif jika digunakan oleh kita sendiri.
metode mengajar yang dilakukan orang lain apakah akan efektif jika digunakan oleh kita sendiri.
Melalui penelitian,
manusia dapat memanfatkan hasilnya. Secra umum data yang telah diperoleh dari
hasil penelitian dapat digunakan untuk memahami, mengantisipasi dan memecahkan
masalah. Memahami memiliki arti memperjelas suatu masalah atau informasi yang
tidak dapat diketahui dan selanjutnya dapat diketahui, mengantisipasi berarti
mengupayakan agar tidak terjadi / muncul masalah dan memecahkan berarti
mengatasi masalah.
Penelitian yang dapat
digunakan untuk memahami masalah, misalnya : penelitian tentang sebab-sebab
mengapa setelah 62 tahun Indonesia merdeka, tetapi sumber daya manusia kita
kalah denga sumber daya negara-negara tetangga, mengapa negara yang kaya
sumberdaya alam, tetapi rakyatnya banyak yang miskin, mengapa banyak mahasiswa
yang kuliah tetapi banyak yang bodoh. Penelitan yang bersifat antisipasi, misalnya
: penelitian untuk mencari cara agar pembelajaran anak Sekolah Dasar lebih
efektif, penelitian untuk mencari solusi agar setelah pengumuman ujian atau
kelulusan anak-anak tidak melakukan coret-coret atau turun dijalanan.
Penelitian yang
bersifat memecahkan masalah, misalnya : penelitian untuk menemukan model
pendidikan yang efektif , yang dapat meningkatkan kualitas sumberdaya manusia
Indonesia.
Berdasarkan uraian di
atas, maka dapat dikemukakan bahwa, metode penelitian pendidikan dapat
diartikan sebagai cara ilmiah untuk memperoleh data yang valid dengan tujuan
dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan melalui cara tertentu sesuai
dengan cirri pengetahuan, sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk
memahami, mengantisipasi dan memecahkan masalah dalam bidang pendidikan.
Apabila data penelitian tersebut digali dari sumber data yang ada di Sekolah
Dasar, maka metode penelitian pendidikan tersebut dapat dimaknai sebagai metoda
penelitian pendidikan di Sekolah Dasar.
Jenis-Jenis
Penelitian Pendidikan
Secara umum penelitian pendidikan dapat dikategorikan menurut bidang penelitian, tujuan enelitian, metode penelitian, tingkat eksplanasi dan waktu penelitian. Menurut bidangnya, penelitian dapat dikategorikan menjadi penelitian akademis,penelitian profesional dan penelitian institusional
Secara umum penelitian pendidikan dapat dikategorikan menurut bidang penelitian, tujuan enelitian, metode penelitian, tingkat eksplanasi dan waktu penelitian. Menurut bidangnya, penelitian dapat dikategorikan menjadi penelitian akademis,penelitian profesional dan penelitian institusional
Penelitian Akademik
adalahn penelitian yang dilakukan oleh para mahasiswa dalam membuat skripsi,
tesis, disertas. Penelitian ini merupakan sarana edukatif, sehingga lebih
mementingkan validitas internal (caranya yang harus betul). Variabel penelitian
terbatas serta kecanggihan analisis disesuaikan dengan jenjang pendidikan S1,
S2, S3
Penelitian
Profesional adalah penelitian dilakukan oleh orang yang berprofesi sebagai
peneliti (termasuk dosen). Tujuannya dalah mendapatkan pengetahuan (ilmu,
teknologi dan seni) baru. Variabel penelitian lengkap, kecanggihan analisis
disesuaikan dengan kepentingan masyarakat ilmiah. Penelitian dilakukan dengan
cara yang betul (validitas intern) dan hasilnya dapat berguna untuk
pengembangan ilmu.
Penelitian
Institusional adalah penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang
dapat digunakan untuk pengembangan lembaga. Hasil penelitian akan sangat
berguna bagipimpinan untuk pembuatan keputusan. Hasil penelitian lebih
menekankan pada validitas eksternal (kegunaan), variabel lengkap (kelengkapan
informasi) dan kecanggihan analisis disesuaikan untuk pengambilan keputusan).
Dari segi tujuan,
penelitian dapat dibedakan menjadi penelitian murni dan terapan. Dilihat dari
segi metode penelitian dapat di bedakan menjadi penelitian survey, penelitian
expostfacto, penelitian eksperiment, penelitian naturalistic, penelitian
sejarah, policy research, evaluation research, action research dan research and
development (R & D). Dari level of explanation dapat dibedakan menjadi
penelitian deskriptif, penelitian komparatif dan penelitian assosiatif. Dari
segi waktu pelaksanaan penelitian dapat dibedakan menjadi penelitian cross
sectional dan longitudinal.
Jenis-jenis
penelitian juga dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan dan tingkat
kealamiahan (natural setting) dari obyek yang diteliti. Berdasarkan tujuan
penelitian dapat dikategorikan menjadi penelitian dasar (basic research),
penelitian terapan (applied research), dan penelitian pengembangan (research and
development). Selanjutnya jika dilihat dari tingkat kealamiahan, metoda
penelitian dapat dibedakan menjadi metoda penelitian eksperimen, metoda
penelitian survey dan metoda penelitian naturalistik
Gay (1977),
mengemukakan bahwa sebenarnya sulit untuk membedakan antara penelitian murni
(dasar) dengan penelitian terapan secara terpisah, karena keduanya berada pada
garis kontinum. Penelitian dasar memiliki tujuan untuk mengembangkan teori dan
tidak memperhatikan kebermanfaatan yang langsung bersifat praktis. Penelitian
dasar pada umumnya dilaksanakan pada laboratorium yang kondisinya dapat
dikontrol dengan ketat. Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan menerapkan,
menguji dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan
masalah-masalah praktis. Jadi penelitian dasar/murni berkenaan dengan penemuan
dan pengembangan ilmu. Setelah ilmu tersebut digunakan untuk memecahkan
masalah, maka penelitian dilanjutkan menjadi penelitian terapan. Menurut Jujun
S, Suriasumantri (1985), menyatakan bahwa penelitian dasar/murni, adalah
penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum
pernah diketahui, sedangkan penelitian terapan adalah penelitian yang bertujuan
untuk memecahkan masalah- masalah kehidupan. Penelitian pengembangan, memiliki
kecenderungan menemukan peluang untuk bisa tidaknya suatu ilmu atau suatu
produk yang dihasilkan dapat digunakan atau tidak
Borg dan Gall (1988),
menyatakan bahwa penelitian dan pengembangan (research and development)
merupakan metoda penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi
produk/ hasil-hasil dalam bidang pendidikan dan pembelajaran. Penelitian dan
pengembangan dapat digunakan sebagai jembatan dari penelitian dasar(basic
research) menuju penelitian terapan (applied research), dimana penelitian dasar
memiliki tujuan untuk “to discover new knowledge abaout foundamental
phenomena”, dan applied research memiliki tujuan untuk menemukan pengetahuan
yang secara praktis dapat diterapkan. Sering terjadi, penelitian terapan juga dapat
digunakan untuk mengembangkan produk/hasil.Penelitian dan pengembangan
bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan memvalidasi suatu hasil.
Dalam bagian lain Borg dan Gall (1989), menyatakan: One way to bridge the gap between research and practice in education is to Research and Development. Dilihat Dari waktu penelitian, pada umumnya penelitian R & D bersifat longitudinal (melalui beberapa tahap). Untuk penelitian analisis yang dapat menghasilkan produk yang bersifat hipotetik, sering digunakan penelitian dasar (basic research). Selanjutnya untuk menguji saatu produk yang masih bersifat hipotetik tersebut, dapat digunakan eksperimen atau action research. Setelah suatu produk teruji, maka dapat diaplikasikan. Proses pengujian produk dari hasil eksperimen tersebut dinamakan penelitian terapan (applied research).
Dalam bagian lain Borg dan Gall (1989), menyatakan: One way to bridge the gap between research and practice in education is to Research and Development. Dilihat Dari waktu penelitian, pada umumnya penelitian R & D bersifat longitudinal (melalui beberapa tahap). Untuk penelitian analisis yang dapat menghasilkan produk yang bersifat hipotetik, sering digunakan penelitian dasar (basic research). Selanjutnya untuk menguji saatu produk yang masih bersifat hipotetik tersebut, dapat digunakan eksperimen atau action research. Setelah suatu produk teruji, maka dapat diaplikasikan. Proses pengujian produk dari hasil eksperimen tersebut dinamakan penelitian terapan (applied research).
metode penelitian
eksperimen sangat tidak alamiah/natural karena tempat pelaksanaan penelitiannya
dilaboratorium dalam kondisi yang terkontrol sehingga tidak terdapat pengaruh
dari luar. Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu.
Sebagai contoh: pengaruh ruang kelas ber AC terhadap efektivitas pembelajaran. Metoda survey digunakan untuk memperoleh data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data. Misalnya dengan mengedarkan angket, tes, wawancara dan sebaginya (perlakuan tidak seperti dalam eksperimen). Metoda penelitian naturalistic/kualitatif, digunakan peneliti untuk meneliti pada tempat yang alamiah dan peneliti tidak membuat perlakuan, karena peneliti dalam mengumpulkan data bersifat emic, yaitu berdasarkan pandangan dari sumber data bukan pandangan peneliti.
Berdasarkan jenis-jenis penelitian sebagaimana tersebut di atas, maka dapat dikemukakan bahwa yang termasuk dalam metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian eksperimen dan survey, sedangkan yang termasuk dalam metode penelitian kualitatif yaitu metode penelitian naturalistic . Penelitian untuk basic research pada umumnya menggunakan metode eksperimen dan kualitatif, applied research menggunakan eksperimen eksperimen dan survey dan R & D menggunakan survey, kualitatif dan eksperimen
Sebagai contoh: pengaruh ruang kelas ber AC terhadap efektivitas pembelajaran. Metoda survey digunakan untuk memperoleh data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data. Misalnya dengan mengedarkan angket, tes, wawancara dan sebaginya (perlakuan tidak seperti dalam eksperimen). Metoda penelitian naturalistic/kualitatif, digunakan peneliti untuk meneliti pada tempat yang alamiah dan peneliti tidak membuat perlakuan, karena peneliti dalam mengumpulkan data bersifat emic, yaitu berdasarkan pandangan dari sumber data bukan pandangan peneliti.
Berdasarkan jenis-jenis penelitian sebagaimana tersebut di atas, maka dapat dikemukakan bahwa yang termasuk dalam metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian eksperimen dan survey, sedangkan yang termasuk dalam metode penelitian kualitatif yaitu metode penelitian naturalistic . Penelitian untuk basic research pada umumnya menggunakan metode eksperimen dan kualitatif, applied research menggunakan eksperimen eksperimen dan survey dan R & D menggunakan survey, kualitatif dan eksperimen
bentuk tulisannya membuat pusing saat membaca, mohon penulis dapat menganti bentuk tulisannya dengan bentuk tulisan yang lebih jelas
BalasHapus