Jumat, 10 Oktober 2014

0 Peran Teknologi (ICT) dalam Metodologi Pembelajaran

Peran Teknologi  (ICT) dalam Metodologi Pembelajaran
Sebagai   bagian   dari   pembelajaran,   teknologi   /   ict   memiliki   tiga   kedudukan,   yaitu
sebagai suplemen, komplemen, dan substitusi.
a.  Peran  Tambahan (suplemen)
Dikatakan   berfungsi   sebagai   suplemen   (tambahan),   apabila   peserta   didik
mempunyai   kebebasan   memilih,   apakah   akan   memanfaatkan   materi
pembelajaran   melalui   ICT   atau   tidak.   Dalam   hal   ini,   tidak   ada
kewajiban/keharusan   bagi   peserta   didik   untuk   mengakses   materi   pembelajaran
melalui   ICT.   Sekalipun   sifatnya   hanya   opsional,   peserta   didik   yang
memanfaatkannya   tentu   akan   memiliki   tambahan   pengetahuan   atau  wawasan.
Walaupun   materi   pembelajaran   melalui   ICT   berperan   sebagai   suplemen,   para
dosen   /guru   tentunya   akan   senantiasa   mendorong,   mengggugah,   atau
menganjurkan   para   peserta   didiknya   untuk   mengakses   materi   pembelajaran
melalui ICT yang telah disediakan.
a. Fungsi Pelengkap (Komplemen)
Dikatakan   berfungsi   sebagai   komplemen   (pelengkap),   apabila   materi
pembelajaran  melalui   ICT  diprogramkan  untuk   melengkapi   materi   pembelajaran
yang  diterima   peserta   didik   di   dalam  kelas.   Sebagai   komplemen   berarti   materi
pembelajaran   melalui   ICT   diprogramkan   untuk   menjadi   materi  reinforcement
(pengayaan)  yang  bersifat  enrichment  atau  remedial  bagi   peserta  didik  di   dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional.
b.  Fungsi Pengganti (substitusi)
Beberapa   perguruan   tinggi   di   negara-negara   maju   memberikan   beberapa
alternatif model kegiatan pembelajaran/perkuliahan kepada para mahasiswanya.
Tujuannya   adalah   untuk   membantu   mempermudah   para   maasiswa   mengelola
kegiatan   pembelajaran/   perkuliahannya   sehingga   para   mahasiswa   dapat
menyesuaikan   waktu   dan   aktivitas   lainnya   dengan   kegiatan   perkuliahannya.
Sehubungan  dengan  hal   ini,   ada  3  alternatif   model   kegiatan  pembelajaran  yang
dapat   dipilih   para   mahasiswa,   yaitu   apakah   mereka   akan   mengikuti   kegiatan
pembelajaran yang disajikan secara (1) konvensional (tatap muka)  saja, atau (2)
sebagian  secara  tatap muka  dan  sebagian  lagi  melalui   internet,   atau  bahkan  (3)
sepenuhnya melalui internet.  Alternatif model pembelajaran manapun yang akan
dipilih   oleh   para   mahasiswa   tidak   menjadi   masalah   dalam   penilaian.   Artinya,
setiap mahasiswa yang mengikuti salah satu model penyajian materi perkuliahan
akan   mendapatkan   pengakuan   atau   penilaian   yang   sama.   Jika   mahasiswa
dapat   menyelesaikan   program   perkuliahannya   dan   lulus   melalui   cara
konvensional   atau  sepenuhnya melalui   internet,   atau  bahkan  melalui   perpaduan
kedua   model   ini,   maka   institusi   penyelenggara   pendidikan   akan   memberikan
pengakuan   yang   sama.   Keadaan   yang   sangat   fleksibel   ini   dinilai   sangat
membantu   para   mahasiswa   untuk   mempercepat   penyelesaian   perkuliahannya.
Para mahasiswa yang belajar pada lembaga pendidikan konvensional tidak perlu
terlalu  khawatir   lagi   apabila  tidak  dapat   menghadiri   kegiatan  perkuliahan  secara
fisik  karena  berbenturan  dengan  kepentingan  lain  yang  tidak  dapat   ditinggalkan
atau   ditangguhkan.   Apabila   lembaga   pendidikan   konvensional   tersebut
menyajikan   materi   pembelajaran   yang   dapat   diakses   para   mahasiswa   melalui
internet,   maka   mahasiswa   dapat   mempelajari   materi   perkuliahan   yang
terlewatkan   tersebut   melalui   internet.   Dapat   terjadi   demikian   karena   para
mahasiswa   diberi   kebebasan   mengikuti   kegiatan   perkuliahan   yang   sebagian
disajikan   secara   tatap   muka   dan   sebagian   lagi   melalui   internet

Rabu, 08 Oktober 2014

0 PERANAN TEKNOLOGI DALAM PEMBELAJARAN

Perkembangan   ilmu   pengetahuan   dan   teknologi   mempunyai   ciri   eksponensial
yaitu   semakin   lama   semakin   cepat,   karena   hasil   dari   suatu   tahap   menjadi   dasar   dan
alasan   bagi   tahap   selanjutnya.   Ditinjau   dari   peran   ekonominya   teknologi   merupakan
pendorong utama bagi penciptaan nilai tambah ekonomis. Nilai tambah ini dinikmati oleh
para   pelaku   ekonomi,   sehingga   menaikkan   kualitas   kehidupannya.   Dengan   naiknya
kualitas   kehidupan  maka   semakin   besar   pula  dorongan  untuk   penciptaan   nilai   tambah
agar   peningkatan   kualitas   hidup   itu   berkesinambungan.   Tidak   mengherankan   bahwa
bukan   saja   perkembangannya   semakin   cepat   tapi   peranan   ilmu   pengetahuan   dan
teknologi   dalam   masyarakat   modern   bertambah   lama   bertambah   penting.
Pengembangan   ilmu   pengetahuan   berjalan   aktif   di   segala   bidang   yaitu   kesehatan,
pertanian,   ilmu   ekonomi,   ilmu   sosial,   ilmu   pengetahuan   alam   dan   sebagainya.   Akan
tetapi jika diamati lebih teliti ada empat bidang ilmu pengetahuan dan teknoilogi strategis
yang   akan   menentukan   masa   depan   dunia,   dna   karena   itu   akan   berkembang   dengan
cepat   dan   dengan   prioritas   yang   tinggi   bagi   umat   manusia,   yaitu   :Material,   Energi,
Mikroelektronik  dan  Bioteknologi.   Secara  umum  teknologi   deawasa  ini   telah  merambah
kepada   berbagai   aspek   di   masyarakat,   tidakhnya   untuk   industri,   ekonomi,   sosial
maupun pendidikan dan khususnya pembelajaran.
Proses   dan   produk   teknologi   yang   dihasilkan,   tidak   semuanya   dapat
dimanfaatkan dan secara relevan dapat dimanfaatkan untuk pendidikan terutama   untuk
proses   dan   hasil   pembelajaran.   Produk   teknologi   seperti   bioteknologi,   mikroteknologi
dan   material   tidak   secara   langsung   diguanakn   sebagi   alat   dan   bahan   untuk
pembelajaran.   Dengan   demikian   teknologi   yang   secara   langsung   relevan   dengan
pembelajaran   adalah   disesuaikan   dengan   makna   pembelajaran   itu   sendiri.     Ase
Suherlan  (200  :   48)   mengemukakan  bahwa  pembelajaran  pada  hakikatnya  merupakan
komunikasi   yang   transaksional   yang   bersifat   timbal   balik   baik   diantara   guru   dengan
siswa   maupun   siswa   dengan   siswa   dan   lingkungan   belajar   dalam   upaya   mencapaian
tujuan   pembelajaran.   Dari   makna   pembelajaran   di   atas   terdapat   makna   inti   bahwa
pembelajaran   harus   mengandung   unsur   komunikasi   dan   informasi.   Dengan   demikian
produk   dan   proses   teknologi   yang   dibutuhkan   dalam   pembelajaran   sesuai   dengan karakteristik   tersebut.   Dengan  demikian  teknologi   yang  berhubungan  langsung  dengan
pembelajaran  adalah   teknologi   informasi  dan  komunikasi  (   Information  Communication
and Technology).
Teknologi   Informasi menekankan  pada  pelaksanaan  dan  pemprosesan  data
seperti   menangkap,   mentransmisikan,   menyimpan,   mengambil,   memanifulasi   atau
menampilkan   data   dengan   menggunakan   perangkat-perangkat   teknologi   elektronik
terutama  komputer.   Makna  teknologi   informasi  tersebut   belum  menggambarkan  secara
langsung kaitannya dengan sistem komunikasi, namum lebih pada pengolahan data dan
informasi.
Sedangkan  teknologi   komunikasi menekankan  pada  penggunaan  perangkat
teknologi   elektronika   yang   lebih   menekankan   pada   aspek   ketercapaian   tujuan   dalam
proses komunikasi, sehingga data dan informasi yang diolah dengan teknologi informasi
harus   memenuhi   kriteria   komunikasi   yang   efektif.   Sebagai   contoh   salah   satu   aplikasi
Teknologi   Informasi   dan   Komunikasi   adalah   videoconference,   yang   menggunakan
teknologi   informasi   untuk   menghubungkan  (networking)  antar   clien   dengan   fasilitas
internet,   pesan-pesan   yang   disampaikan   oleh   kedua   belah   pihak   diterima,   diolah,
dianalisis   dan   ditrasmisikan,   oleh   teknologi   informasi   sehingga   sampai   pada   masingmasing   pihak   melalui   internet   dengan   jaringan   satelit   atau   kabel.   Peran   teknologi
komunikasi   adalah   mengatur   mekanisme   komunikasi   antar   kedua   belah   pihak   dengan
cara   desain   komunikasi   yang   sesuai,   visualisasi   jelas,   pesan   teks,   suara,   video
memenuhi standar komunikasi, pengaturan feed back sehingga komunikasi berlangsung
menjadi dua arah.
 

Nikychoy Synyster Blog Copyright © 2011 - |- Template created by Niky Choy